Dalam Artikel Ini : Beralih ke Rambut Alami, Mencuci dan Melembapkan Rambut, Menata RambutMenjaga Kesehatan Rambut Anda merindukan tampilan rambut yang alami? Atau memutuskan untuk memanjangkan rambut? Apa pun tujuannya, untuk menumbuhkan rambut alami, Anda harus menjaga kelembapan rambut dan melakukan perawatan secara teratur. Jika selama ini rambut Anda diluruskan dengan bahan kimia, putuskan apakah Anda akan membabat sebagian besar rambut atau memotong semua bagian rambut yang diluruskan, atau mengepang rambut atau mengadopsi gaya rambut lain untuk menyembunyikan kontras yang dramatis pada tekstur rambut. Bahkan jika hanya berniat menumbuhkan rambut alami, Anda harus memperhatikan cara melembapkan dan menata rambut untuk mencegah kerusakan dan mendorong pertumbuhan rambut yang sehat.
Hentikan semua perawatan rambut dengan bahan kimia. Langkah pertama untuk beralih ke rambut alami adalah menghentikan proses perawatan atau pelurusan rambut dengan bahan kimia. Dengan begitu, rambut mendapatkan kesempatan untuk menampilkan tekstur alami, meski rambut yang sudah telanjur diluruskan secara kimia akan tetap lurus secara permanen.[1]
Metode 1
Potong sebagian besar rambut. Cara termudah untuk beralih ke rambut alami adalah memotong semua bagian rambut yang telah diluruskan dengan bahan kimia. Langkah ini membantu menghindari perubahan tekstur yang tiba-tiba antara rambut yang diluruskan dan rambut alami yang baru tumbuh. Namun, memotong sebagian besar rambut berarti mengorbankan panjang rambut dan Anda harus berambut pendek untuk menghilangkan rambut yang diluruskan.[2]
Memotong rambut tepat di tempat peralihan antara rambut alami dan rambut yang diluruskan adalah cara transisi paling aman karena rambut cenderung patah jika Anda tidak memotongnya. Tidak ada cara untuk membatalkan rambut yang sudah diluruskan dengan bahan kimia. Rambut yang baru tumbuh di dekat akar adalah tekstur alami rambut, sementara bagian rambut yang lain akan lurus secara permanen.
Gunakan rambut sambung selama fase transisi. Jika Anda ingin menumbuhkan rambut alami, tetapi ingin tetap memiliki rambut panjang, cobalah rambut sambung atau rambut tenun sambil menunggu rambut Anda tumbuh. Rambut tenun akan menyembunyikan perubahan radikal pada tekstur rambut dan memberikan tampilan rambut panjang yang Anda inginkan. Anda bisa melepas rambut tenun, memotong rambut yang diluruskan, dan melanjutkan proses menumbuhkan rambut alami..[3]
Sebaiknya Anda memasang rambut tenun dengan proses dijahit, bukan dilem, karena rambut tenun yang dilem cenderung robek saat dilepaskan.
Tatalah rambut dengan gaya yang dapat melindungi rambut selama masa transisi. Untuk menyembunyikan transisi antara rambut yang diluruskan dan rambut alami, Anda bisa menata rambut dengan dikepang, cornrow, atau gaya lain yang tidak merusak rambut sampai rambut alami mencapai panjang yang membuat Anda nyaman memotong rambut yang diluruskan. Gaya rambut ini memiliki keuntungan karena membutuhkan sedikit perawatan sekaligus memberi panjang rambut yang Anda inginkan.[4]
Anda juga bisa menata rambut dengan gaya ikal alami, seperti ikatan bantu (bantu knot) dan menggunakan rol rambut batang. Gaya rambut ini membantu menyembunyikan fakta bahwa rambut sedang berada dalam fase transisi.
Cuci rambut dengan sampo seminggu sekali atau setiap dua minggu. Rambut keriting kribo lebih kering dan rapuh dibanding jenis rambut lain. Mencuci rambut lebih dari satu kali seminggu dapat menghilangkan minyak yang dibutuhkan rambut dan menyebabkan rambut rentan patah. Anda tidak perlu khawatir rambut akan terlihat berminyak selama Anda mencucinya seminggu sekali atau sekali setiap dua minggu.[5]
Pilihlah hari yang memungkinkan Anda meluangkan banyak waktu untuk mencuci rambut karena rutinitas ini akan membutuhkan waktu lama. Jika Anda berusaha memanjangkan rambut, cobalah sampo yang mengandung biotin karena vitamin ini dapat mempercepat pertumbuhan rambut.
Oleskan kondisioner setelah menyampo rambut. Jangan lupa mengoleskan kondisioner setiap kali Anda selesai mencuci rambut dengan sampo. Kondisioner akan mengembalikan kelembapan rambut dan membantu melindungi rambut dari risiko patah. Oleskan lebih banyak kondisioner pada ujung rambut karena ini adalah bagian paling tua dan paling rapuh dari rambut.[6]
Lakukan co-wash di antara jadwal mencuci rambut. Jika Anda gemar berolahraga atau cenderung berkeringat, mungkin Anda merasa perlu mencuci rambut lebih dari satu kali seminggu untuk menyingkirkan keringat dan akumulasi lainnya. Alih-alih mencuci rambut dengan sampo, coba gunakan kondisioner. Gunakan kondisioner sebagai pengganti sampo, gosokkan ke kulit kepala dan ke seluruh bagian rambut.[7]
Co-wash adalah cara yang lembut untuk mencuci rambut tanpa membuatnya menjadi kering.
Lakukan deep conditioning seminggu sekali. Deep conditioning sangat penting untuk menjaga kesehatan rambut alami, terutama jika Anda beralih dari rambut yang diluruskan. Oleskan kondisioner yang diperkaya dan berbahan dasar air ketika rambut masih basah setelah dicuci dengan sampo. Bagi rambut menjadi beberapa bagian sehingga prosesnya lebih mudah dan oleskan kondisioner yang diperkaya secara merata dari akar hingga ujung rambut.[8]
Setelah melapisi rambut dengan kondisioner yang diperkaya, gunakan topi mandi untuk membungkus kepala selama sekitar 30 menit. Kemudian, lepas topi mandi dan bilas kondisioner dari rambut, sambil memberi perhatian khusus pada kulit kepala agar benar-benar bersih. Agar kondisioner bekerja lebih baik, Anda bisa menghangatkan rambut dengan topi pemanas di salon. Gunakan kondisioner yang diperkaya dengan minyak atau bahan yang mengandung butter, seperti minyak kelapa, minyak kastroli atau shea butter.
Gunakan pelembap tanpa bilas setiap hari. Rambut keriting kribo bisa dibilang cukup kering dan cenderung rapuh. Jadi, penting untuk menggunakan pelembap setiap hari di samping perawatan mingguan dengan kondisioner yang diperkaya. Belilah pelembap tanpa bilas yang ringan dan tidak membuat rambut lepek, tetapi memberikan kelembapan yang signifikan. Awali rutinitas perawatan rambut di pagi hari dengan menyemprotkan air pada rambut, kemudian menggunakan pelembap tanpa bilas sesuai petunjuk pada kemasan.[9]
Anda mungkin perlu mencoba beberapa produk sebelum menemukan yang paling tepat untuk rambut.
Lindungi rambut dengan minyak atau butter. Setelah mengoleskan pelembap tanpa bilas, semprot rambut dengan semprotan berbahan dasar minyak untuk mengunci pelembap tanpa bilas. Anda cukup menggosokkan minyak kelapa, minyak kastroli, shea butter, atau minyak atau butter favorit Anda ke rambut, terutama pada ujung-ujung rambut.[10]
Batasi penggunaan panas. Alat yang mengeluarkan panas seperti catok atau alat pengering dapat merusak rambut alami. Jadi, sebaiknya Anda membatasi penggunaannya atau menghentikannya sama sekali, terutama jika Anda mencoba beralih ke rambut alami. Rambut akan sangat rapuh jika Anda belum memotong bagian rambut yang diluruskan, padahal Anda ingin memberi awal yang sehat untuk rambut alami yang baru tumbuh.[11]
Jika Anda harus menggunakan panas, cobalah untuk mengurangi penggunaannya hingga 2-3 kali saja sebulan. Jangan lupa menyemprotkan produk pelindung panas pada rambut terlebih dahulu dan gunakan setelan panas paling rendah jika memungkinkan. Cobalah menggunakan catok keramik atau turmalin keramik untuk meminimalkan kerusakan rambut.[12]
Uraikan kekusutan yang terbentuk. Jika Anda melihat bagian rambut yang kusut, jangan menunggu setelah mandi untuk mengurainya. Alih-alih, basahi bagian rambut yang kusut di wastafel atau semprot dengan air, lalu oleskan kondisioner dan minyak secara langsung ke bagian tersebut dan uraikan perlahan dengan jari. Setelah itu, gunakan sisir bergigi jarang untuk menyelesaikannya.[13]
Jangan mencuci rambut yang sangat kusut karena proses pencucian akan membuat tingkat kekusutan semakin parah dan rambut akan semakin sulit diurai.
Sisir rambut saat masih basah. Menyisir rambut alami dalam keadaan kering akan meningkatkan risiko patah. Oleh karena itu, Anda harus langsung menyisir rambut setelah mandi sementara rambut belum mengering. Oleskan sedikit kondisioner dan pelembap tanpa bilas dan gunakan sisir bergigi jarang untuk menyisir rambut, mulai dari ujung rambut, bergerak ke arah akar.[14]
Tatalah rambut dengan gaya yang bersifat protektif. Disebut gaya protektif karena dapat mempertahankan rambut di tempatnya, mengurangi gesekan yang dapat merusak rambut, dan membutuhkan penanganan minimal sehingga memperkecil risiko rambut patah. Yang termasuk gaya protektif di antaranya, kepang, cornrow, ikatan bantu, dan puntir. Anda bisa mempertahankan gaya ini selama beberapa minggu sampai dua bulan sebelum melepasnya.
Tatalah rambut dengan lembut. Saat Anda menyanggul atau mengucir rambut, atau menata rambut dengan gaya protektif, usahakan untuk tidak menarik bagian “tepi” rambut, atau rambut di sekitar pelipis dan tengkuk, terlalu keras. Rambut di area tersebut sangat halus dan lebih rapuh sehingga mudah patah dan tercabut.[15]
Anda juga harus menjaga agar tidak menimbulkan ketegangan pada kulit kepala karena bisa menyebabkan kerontokan.
Ganti gaya rambut Anda. Mungkin Anda tergoda untuk menyanggul atau mengucir rambut setiap hari, atau menerapkan gaya protektif lebih dari 2 bulan, tetapi tindakan tersebut tidak baik untuk rambut. Disarankan untuk melepas gaya rambut protektif atau rambut tenun setelah 1-2 bulan dan menggantinya dengan gaya rambut lain untuk menghindari melakukan penarikan pada bagian rambut yang sama. Dengan begitu, Anda akan meminimalkan risiko patah dan juga memberi kesempatan istirahat pada rambut.[16]
Potong rambut setiap 3-5 bulan. Meskipun sedang mencoba memanjangkan rambut, Anda harus memotongnya setiap 3-5 bulan untuk menyingkirkan ujung rambut yang bercabang dan menjaga kesehatan rambut.[17]
Minumlah banyak air. Agar rambut tetap terhidrasi, jagalah agar tubuh tidak kekurangan cairan. Cobalah untuk minum air minimal 8 gelas air per hari atau minuman lain yang dapat menghidrasi tubuh, seperti jus atau minuman olahraga.[18]
Konsumsi makanan yang mengandung nutrisi sehat untuk rambut. Diet Anda juga merupakan aspek penting untuk kesehatan rambut. Anda harus berusaha mengonsumsi makanan yang kaya biotin, asam lemak, vitamin B, asam folat, niasin dan protein. Makanan yang disarankan di antaranya salmon dan ikan berlemak lainnya, telur, kacang-kacangan, avokad, dan lentil.[19]